Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)

Penerapan Model PBL Melalui PPT Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas 2 SD

2024-10-09T02:57:44+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia kelas 2 pada materi mengenal pola kalimat di SDN Putat Jaya 4 Surabaya melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan PowerPoint interaktif. Model PBL dipilih untuk mendorong pemikiran kritis dan pemecahan masalah, sementara PPT interaktif digunakan untuk meningkatkan minat dan keterlibatan peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam tiga tahap: pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2, dengan 28 peserta didik sebagai subjek. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada nilai rata-rata peserta didik, dari 65,3 pada pra-siklus menjadi 85,7 pada siklus 2, serta peningkatan jumlah peserta didik yang mencapai nilai di atas KKM dari 35% menjadi 85%. Selain itu, keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran meningkat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi PBL dan PPT interaktif merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning Metode Eksperimen IPAS SD

2024-10-09T02:58:04+00:00

Nilai yang didapati oleh epserta didik kelas IVB mata pelajaran IPAS masih hanyak yang di bawah KKM dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari pengamatan yang dilakukan diketahui metode guru yang menyampaikan materi melalui ceramah dan penugasan sehingga berdampak pada hasil belajarnya. Penelitian ini memiliki tujuan sebagai bentuk upaya dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPAS dengan menerapkan model PBL metode eksperimen. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus dengan subjek penelitian yaitu 23 peserta didik kelas IVB. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik yang mana pada pra-siklus persentase ketuntasan belajar peserta didik hanya sebesar 35%, meningkat pada siklus I menjadi 57% pada siklus II menjadi 87% . Peningkatan aktivitas guru siklus I sebesar 89% dan peserta didik 84% sedangkan siklus II sebesar 98% pada aktivitas guru dan peserta didik 93%.

Peningkatan Ketrampilan Membaca Huruf Vokal & Huruf Konsonan melalui media Flash Card mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas 1 SDN Jajar Tunggal III Surabaya

2024-10-09T02:57:15+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media flashcard terhadap peningkatan keterampilan membaca siswa kelas 1 di SDN Jajar Tunggal III. Rendahnya keterampilan membaca siswa kelas 1 yang ditunjukkan oleh data bahwa 10 dari 29 siswa masih mengalami kesulitan membaca menjadi latar belakang penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan tes membaca sebelum dan sesudah penggunaan media flashcard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media flashcard efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa, terutama dalam pengenalan huruf vokal dan konsonan. Flashcard yang berisi gambar dan teks membantu siswa lebih mudah mengenal dan mengingat huruf, meningkatkan minat belajar, dan memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kesimpulannya, penggunaan flashcard dapat menjadi solusi yang efektif dalam pembelajaran membaca awal bagi siswa kelas rendah, terutama kelas 1.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Indra Perasa Kelas IV SDN Putat Jaya IV Surabaya

2024-10-09T02:57:37+00:00

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPAS Bab Panca Indra. Bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode eksperimen pada materi indra perasa kelas IV SD. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur peneitian dilaksanakan dalam 2 siklus yakni siklus 1 dan siklus 2 diawali dengan pra siklus. Penelitian ini dilakukan di SDN Putat Jaya IV Surabaya dengan subjek penelitiannya siswa kelas IV sejumlah 27 siswa. Hasil penelitian dengan menggunakan metode eksperimen pada materi indra perasa menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Pada tahap pra siklus diperoleh rata-rata 60 dengan persentase ketuntasan yakni 25,93%. Pada siklus I mengalami peningkatan dari pra sikus diperoleh rata-rata 74 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 44,44%. Pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan dari siklus I mencapai nilai rata-rata 83dengan persentase siswa tuntas sebesar 74,07%. Hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi indra perasa kelas IV.

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi Indra Penglihatan

2024-10-09T02:57:58+00:00

Tujuan penelitian ini adalah untuk memastikan apakah penerapan PBL di pembelajaran kelas IV materi indra penglihatan mampu meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini merupakan PTK yang dilakukan di kelas dengan menggunakan dua siklus: siklus I dan siklus II, keduanya dimulai setelah pra-siklus. Penelitian ini melibatkan 27 siswa kelas IV SDN Putat Jaya IV Surabaya, dimana hanya 19% hasil siswa terpenuhi dalam pra-siklus, selanjutnya menurut hasil penelitian siklus I yang menggunakan PBL dalam pelajaran IPAS materi indra penglihatan mampu meningkatkan dengan ketuntasan naik menjadi 33,3%; namun, karena masih kurang mencapai tujuan. Maka siklus II dilakukan dengan menggunakan pembelajaran PBL yang sama dan membentuk kelompok kecil (Small Group Discussion). Tingkat penyelesaian hasil pembelajaran naik menjadi 81,5% pada Siklus II. Sehingga, dapat dikatakan bahwa meningkatnya hasil belajar siswa jika menerapkan PBL.

Konsep Dasar Supervisi Pendidikan

2024-10-21T05:52:42+00:00

Supervisi pendidikan merupakan proses yang esensial dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Konsep dasar supervisi pendidikan melibatkan pengawasan, evaluasi, dan bimbingan terhadap guru dan staf pendidikan lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Supervisi dapat dibagi menjadi tiga kategori utama yakni supervisi akademik, yang berfokus pada peningkatan kemampuan mengajar guru; supervisi administrasi, yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya dan fasilitas; serta supervisi lembaga, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja keseluruhan sekolah. Prinsip-prinsip supervisi pendidikan mencakup pendekatan ilmiah, demokratis, dan kerjasama. Pendekatan ilmiah menekankan

penggunaan data obyektif dalam evaluasi, sedangkan prinsip demokratis menjunjung tinggi hubungan kemanusiaan antara supervisor dan guru, menciptakan suasana yang aman untuk pengembangan profesional. Selain itu, supervisi juga harus bersifat konstruktif dan kreatif, memberikan dukungan kepada guru dalam menghadapi tantangan dalam proses belajar mengajar. Peran kepala sekolah sebagai supervisor sangat penting, di mana ia tidak hanya bertindak sebagai pengawas tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator bagi guru. Dengan supervisi yang efektif, diharapkan kualitas pendidikan dapat meningkat, menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Pesantren Di SMP Ar Rohmah Putri 1 Malang

2024-10-12T06:25:53+00:00

Artikel ini membahas implementasi kurikulum berbasis pesantren. Kajiannya dilatar belakangi oleh keberadaan Pondok Pesantren yang hingga sampai saat ini dianggap sebagai Lembaga Pendidikan tradisional. Hal ini disebabkan karena banyak lulusan pondok pesantren yang kualitasnya masih kurang memadai apabila terjun langsung ke masyarakat. Oleh karena itu, adanya kolaborasi antara kurikulum sekolah dengan kurikulum pesantren adalah solusi yang tepat untuk menjawab tantangan hadirnya dunia baru yang semakin maju yaitu derasnya derasnya arus globalisasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Ar Rohmah Putri 1 Malang yang mana lingkungannya dalam naungan Pesantren. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sedangkan strategi yang diunakan yaitu studi kasus. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan Teknik wawancara. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti, diperoleh bahwa kurikulum yang diterapkan di SMP Ar Rohmah Putri 1 Malang adalah kurikulum yang berkolaorasi atau terintegrasi antara kurikulum sekolah dan kurikulum pesantren. Kemudian penerapan kurikulum sekolah berbasis harus mengikuti tahapan: perencanaan (menentukan tujuan satu tahunkedepan), pengorganisasian (pengelompokan kelas sesuai jenjang), pelaksanaan kurikulum (dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal pembelajaran), pengawasan (melakukan supervise terhadap guru), evaluasi (melakukan ulangan harian, pemberian tugas, melakukan ujian akhir semester). Sedangkan dalam kendala pengimplementasian kurikulum berbasis pesantren di SMP Ar Rohmah Putri 1 Malang adalah kendala pemenuhan sarana dan prasarana, kurangnya sumber daya manusia, kurangnya pelatihan terhadap guru.

Pendidikan Karakter Perspektif Imam Al-Ghazali dan Relevansinya terhadap Kurikulum Merdeka

2024-10-31T02:40:21+00:00

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berintegritas. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep pendidikan karakter dari perspektif Imam Al-Ghazali dan relevansinya terhadap Kurikulum Merdeka. Metode yang digunakan adalah library research, dengan menganalisis berbagai literatur yang membahas pemikiran Al-Ghazali dan implementasinya dalam pendidikan saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter Al-Ghazali sangat relevan untuk diterapkan dalam Kurikulum Merdeka, meskipun terdapat tantangan dalam implementasinya. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa integrasi nilai-nilai Al-Ghazali dalam pendidikan karakter dapat memperkuat fondasi moral dan etika peserta didik di era modern ini.

Penerapan Metode Interaktif Pada Mata Pelajaran PAI di MI Syu’abul Himah Desa Tanjung Raja

2024-11-23T06:22:18+00:00

Pada zaman sekarang terdapat banyak metode pembelajaran yang interaktif yang diterapkan oleh tenaga pendidik dalam proses pembelajaran sehingga materi tersampaikan dengan baik kepada peserta didik. Peneliti menggunakan jenis penelitian Kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, serta wawancara. Sehingga dapat ketehui perbandingan sebelum dan sesudah penerapan metode Make A Match pada proses pembelajaran. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu pendidikan menuntut orang yang terlibat didalamnya untuk bekerja secara maksimal, penuh rasa tanggung jawab, dan loyalitas yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan di UPTD SD Negeri Kemayoran 01 Bangkalan

2024-11-26T07:31:27+00:00

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana UPTD SD Negeri Kemayoran 01 Bangkalan mengimplementasikan pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan. Fenomena degradasi moral siswa menjadi motivasi untuk hal ini, menggarisbawahi pentingnya pendidikan karakter, yang mencakup kegiatan keagamaan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dan metodologi kualitatif dengan metode pengumpulan data yang meliputi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) kegiatan keagamaan di UPTD SD Negeri Kemayoran 01 Bangkalan meningkatkan pendidikan karakter meliputi kegiatan berjabat tangan atau berjabat tangan dengan guru setibanya di sekolah, apel asmaul husna, mengaji dengan metode UMMI, kegiatan sholat duha berjamaah. Kegiatan sholat duhur berjamaah, ekstrakulikuler seni hadrah, ekstrakulikuler pildacil, ekstrakulikuler karawitan, ekstrakulikuler MHQ, ekstrakulikuler MTQ, dan PHBI (2) Karakter yang terbentuk pada diri peserta didik melalui kegiatan keagamaan di UPTD SD Negeri Kemayoran 01 Bangkalan diantaranya nilai karakter religius, disiplin, peduli, komunikatif, jujur, tanggung jawab, dan kerja keras (3) Di UPTD SD Negeri Kemayoran 01 Bangkalan, alasan internal (yang berasal dari siswa itu sendiri) dan pengaruh dari luar (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana).

Analisis Kemampuan Siswa Dalam Membaca Dan Menulis Di Kelas 1 Sdn Kemayoran 1 Bangkalan

2024-11-26T07:30:33+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan siswa dalam membaca dan menulis di kelas 1 SDN Kemayoran 1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang melibatkan pengumpulan data melalui observasi langsung dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan membaca siswa berada pada tingkat yang memadai, namun masih terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dengan lancar yang berjumlah 4 siswa. Sedangkan kemampuan menulis ada 2 siswa yang cenderung masih perlu peningkatan, terutama dalam hal penulisan yang jelas. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca dan menulis karena tidak adanya minat belajar dari siswa itu sendiri. Oleh karena itu, dilakukan upaya-upaya yang lebih intensif dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa, seperti memberi bimbingan khusus dan memberikan jam tambahan kepada siswa yang mengalami permasalahan tersebut, serta melibatkan peran orang tua dalam mendukung pembelajaran di rumah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kemampuan siswa dalam membaca dan menulis di kelas 1 SDN Kemayoran 1 Bangkalan serta memberikan dasar untuk pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif guna meningkatkan kemampuan literasi siswa di masa mendatang.

Analisis Kesulitan Belajar Matematika Di Kelas 3 SDN Kemayoran 1 Bangkalan

2024-11-29T03:45:53+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab kesulitan belajar matematika kelas tiga di SDN Kemayoran 1 Bangkalan .penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskripsif yang mendeskrispsikan faktor penyebab kesulitan belajar matematika siswa kelas tiga di SDN Kemayoran 1 Bangkalan. Hasil data ini diperoleh dari hasil observasi, dan wawancara terkait kesulitan belajar matematika yang terjadi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar matematika peserta didik. faktor internal meliputi : 1). Motivasi Belajar, 2). Minat Belajar, 3). Konsentrasi Belajar. Faktor eksternal meliputi : 1). Lingkungan Keluarga, 2). Penggunaan Media Pembelajaran, 3). Penggunaan HP.

Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor di MAN 2 Tanah Datar

2024-12-02T06:39:53+00:00

Supervisor pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab nya sebagai supervisor di MAN 2 Tanah Datar. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian fenomenologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari data yang terkumpul melalui wawancara dan dokumentasi ditemukan bahwa supervisor di MAN 2 Tanah Datar telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai supervisor dengan melaksanakan supervisi sesuai dengan ketentuan dengan yang telah ditetapkan. Selain itu berdasarkan data yang telah terkumpul melalui wawancara dan dokumentasi.

Peran Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

2024-12-02T08:24:25+00:00

Salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan standar pendidikan di semua jenjang adalah supervisi pendidikan. Fungsi supervisi pendidikan dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, dan pengawasan proses pembelajaran dibahas dalam artikel ini. Dengan bekerja sama, supervisi pendidikan berfungsi sebagai upaya untuk mendukung dan membimbing pendidik selain berfungsi sebagai supervisi. Menurut penelitian, supervisi yang baik dapat meningkatkan motivasi siswa dan instruktur serta menghasilkan metode pengajaran yang lebih kreatif dan adaptif. Akibatnya, supervisi pendidikan memainkan peran penting dalam membangun lingkungan belajar yang berkualitas tinggi dan tahan lama, yang pada akhirnya akan meningkatkan standar pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian, peran supervisi pendidikan sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Peran Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan

2024-12-02T06:37:22+00:00

Artikel ini membahas peran kepala sekolah dalam supervisi pendidikan sebagai salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Kepala sekolah tidak hanya berfungsi sebagai manajer, tetapi juga sebagai pemimpin pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Melalui supervisi pendidikan, kepala sekolah dapat melakukan pengawasan terhadap proses pembelajaran, memberikan bimbingan kepada guru, serta memberikan efektivitas metode pengajaran yang diterapkan. Artikel ini menjelaskan berbagai strategi yang dapat diterapkan oleh kepala sekolah dalam melakukan supervisi, seperti observasi kelas, diskusi reflektif, dan pelatihan profesional bagi guru. Selain itu, artikel ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi kepala sekolah dalam melaksanakan pengawasan, termasuk keterbatasan waktu dan sumber daya. Dengan pendekatan yang tepat, kepala sekolah dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan, yang pada akhirnya berdampak positif pada prestasi siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para kepala sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawasan pendidikan di sekolah.

Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analitis

2024-12-08T05:20:38+00:00

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir analitis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kemampuan berpikir analitis siswa dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental dengan Non-equivalent Control Group Design. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode tes keterampilan berpikir analitis dan observasi. Teknik analisis data instrumen tes dilakukan menggunakan uji t untuk melihat perbedaan nilai rata-rata keterampilan berpikir analitis kedua kelompok, sedangkan analisis data hasil observasi dilakukan dengan menentukan persentase keterlaksanaan model pembelajaran. Hasil uji t data tes dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh t.hitung > t.tabel (2,170134622 > 1,671552762). Ada perbedaan signifikan dalam peningkatan keterampilan berpikir analitis antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran CTL dan siswa dengan pembelajaran konvensional. Hasil uji analisis persentase keterlaksanaan model pembelajaran data observasi diperoleh hasil persentase keberhasilan pelaksanaan model pembelajaran sebesar 85,71% dengan kategori sangat baik, sehingga model CTL telah dilaksanakan guru dengan baik. model CTL mampu membantu peningkatan kemampuan berpikir analitis siswa.

Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Pada Kemampuan Pemecahan Masalah

2024-12-09T06:09:34+00:00

Kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran fisika yang masih terbilang rendah yang melatar belakangi penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan penerapan model kooperatif tipe team assisted individualization (TAI). Penelitian ini berbasis eksperimen semu dengan Nonequivalent Control Group Design. Sampel merupakan peserta didik kelas 7C sebagai kelas eksperimen dan kelas 7A sebagai kelas kontrol yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data dengan observasi keterlaksanaan model dan tes kemampuan pemecahan masalah. Analisis data yang dilakukan ialah dengan mealakukan uji instrumen, uji prasyarat, menentukan persentase keterlaksanaan model, dan uji-t. Hasil penelitian observasi keterlaksanaan model mendapatkan kriteria sangat baik dengan persentase 87,5%. Hasil uji t yang didapatkan dengan taraf signifikansi 5% adalah T hitung > T tabel dengan nilai yang diperoleh sebesar 6,498 > 1,671 sehingga H₁ diterima dan H₀ ditolak. Hal tersebut mengindikasikan adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kesimpulannya penelitan ini didapati pembelajaran model kooperatif tipe TAI yang terlaksana dengan sangat baik mampu membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.

Pendekatan Pendidikan Islam Menurut Athiyah Al Abrasyi

2024-12-27T15:15:17+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan pendidikan Islam menurut Athiyah Al-Abrasyi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengkaji karya utama Al-Abrasyi serta literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Abrasyi memandang pendidikan Islam sebagai upaya untuk menciptakan insan kamil, yang seimbang antara aspek jasmani, rohani, intelektual, dan spiritual. Selain itu, pendidikan akhlak dianggap sebagai inti dari pendidikan Islam tanpa mengabaikan aspek lain seperti akal, jasmani, dan seni. Kurikulum yang diusulkan meliputi lima aspek utama: pendidikan agama, akhlak, akal, jasmani, dan seni. Temuan ini memberikan kontribusi dalam pengembangan konsep pendidikan Islam yang lebih holistik dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Membentuk Karakter Islami Berbasis Nilai Nilai Tasawuf di Pendidikan Dasar

2025-01-02T07:06:58+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memahami penerapan karakter islami pada siswa pendidikan dasar melalui nilai-nilai tasawuf. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, analisis dokumen dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai tasawuf seperti kesabaran, keikhlasan, kepercayaan diri, kesadaran spiritual dan keterhubungan dengan Allah dapat membentuk karakter islami yang kuat pada siswa. Implementasi nilai-nilai tasawuf dalam proses pembelajaran dapat dilakukan melalui kegiatan keagamaan (sholat bersama, pembacaan Al-Qur’an) dan diskusi kelompok tentang nilai-nilai tasawuf. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan karakter islami di pendidikan dasar dan memberikan rekomendasi bagi guru, orang tua dan pengembang kurikulum.

Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Sekolah Dasar Di Kota Samarinda

2025-01-08T13:48:29+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka pada sekolah dasar di Kota Samarinda. Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan bagi kebutuhan siswa. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengevaluasi proses dan hasil implementasi kurikulum di beberapa sekolah dasar. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru, kepala sekolah, dan siswa, serta melalui observasi langsung di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah dasar Kota Samarinda berhasil meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta memperkuat kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang adaptif. Meskipun demikian, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan kebutuhan akan pelatihan berkelanjutan bagi guru. Kesimpulannya, implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah dasar Kota Samarinda menunjukkan hasil positif, namun diperlukan dukungan berkelanjutan untuk mengatasi hambatan yang ada dan memastikan keberhasilan jangka Panjang.