Analisis Perilaku Konsumtif Dan Gaya Hidup Siswa-Siswi Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Asy-Syuhada Kecamatan Pelaihari
DOI:
https://doi.org/10.61930/jebmak.v3i3.831Keywords:
Gaya Hidup, Santri, Perilaku KonsumtifAbstract
Lingkungan pesantren seharusnya dapat mencegah para santrinya untuk tidak berperilaku konsumtif dengan mengajarkan hidup sederhana. Namun, faktanya masih banyak santri yang justru memiliki perilaku konsumtif dan tidak menanamkan nilai keagamaan dalam kegiatan ekonominya, padahal uang saku yang mereka miliki hanya bersumber dari orang tuanya. Mengingat pentingnya pengetahuan keagamaan dalam perilaku konsumsi, peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana perilaku konsumtif dan gaya hidup santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Asy-Syuhada Kecamatan Pelaihari, serta bagaimana ekonomi Islam memanang perilaku para santri tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang diperoleh berdasarkan kebenaran dan fakta-fakta di lapangan. Populasi sampel penelitian ini yaitu para santri putra dan santri putri tingkat aliyah di Pondok Pesantren Asy-Syuhada Kecamatan Pelaihari. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bentuk perilaku konsumtif dan gaya hidup santri meliputi: 1) kebutuhan harian, yang mana para santri dalam kesehariannya masih mengutamakan keinginan dibandingkan menerima apa adanya; 2) pendidikan, mencakup biaya pembangunan, tahunan, bulanan, makan, dan biaya baju seragam; 3) uang saku, memperlihatkan bahwa santri masih merasa tidak cukup dengan uang saku yang diberikan, dan terkadang dapat habis lebih cepat karena kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda; 4) pakaian, dalam keseharian maupun saat pembelajaran para santri memilih untuk menggunakan pakaian bermerek, meskipun tidak ada kebijakan ketat untuk hal ini. Adapun, pola konsumsi dan gaya hidup para santri dapat dikategorikan berdasarkan penerapan: 1) dharuriyat, mendahulukan kebutuhan primer yaitu kebutuhan sekolah; 2) hajiyat, kebutuhan sekunder untuk terhindar dari masyaqqah (kesulitan), seperti penggunaan jasa laundry; 3) tahsiniyyati, kebutuhan yang bersifat penyempurna, seperti halnya pakaian hingga makanan.
Downloads
References
Al-Qardhawi, Y. (1999). Fiqih Praktis Bagi Kehidupan Modern. Maktabah Wahbah.
Ashim, M. (2024, Oktober 29). Nikmatnya Hidup Sederhana. Almanhaj.or.id. https://almanhaj.or.id/3510-nikmatnya-hidup-sederhana.html
Atsari, I. M. (2024, Oktober 29). Manusia Dan Bermegah-Megah. Almanhaj.or.id. https://almanhaj.or.id/7612-manusia-dan-bermegahmegah.html
Mahmudah, A. A. (2017). Analisis pengaruh religiusitas terhadap perilaku konsumtif santri di Pesantren Al-hikmah Tugurejo Semarang [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Walisongo.
Masyhud, S. (2004). Manajemen Pondok Pesantren. Diva Pustaka.
Muthoharoh, S. N. (2017). Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Perilaku Konsumsi Siswa- Siswi Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darunnaja Kecamatan Ketahun [Skripsi]. IAIN Bengkulu.
Nashori, F. (2002). Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam. Menara Kudus.
Nasution, M. (2013). Filsafat Hukum alam. Raja Grafindo Persada.
Pegadaian, S. (2023, Desember 8). Konsumtif: Pengertian, Contoh, Dampak, & Cara Menghindarinya. https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/inspirasi/konsumtif-adalah
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). CV. Alfabeta.
Syarifuddin, A. (2003). Garis-Garis Besar Fiqh. Kencana.
Tafsir Web. (2024). Surat Al-Baqarah Ayat 172. https://tafsirweb.com/658-surat-al-baqarah-ayat-172.html
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Hendri Fadillah, Akhmad Hulaify, Zakiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.