Fiqh Siyasah: Tugas Pemimpin Dalam Islam

Authors

  •  Rindu Ulul Ilmi Sugianto  Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia
  •  Rizki Mustika Trijayanti  Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia
  •  Muhammad Fadin Ramadhan  Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia
  •  Muhammmad Zamroni  Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61930/jsii.v3i1.1093

Keywords:

Fiqh Siyasah, Kaidah Hukum Islam, Kemaslahatan

Abstract

Fiqh siyasah mengkaji empat kaidah utama pemerintahan Islam: (1) kebijakan pemimpin harus berorientasi kemaslahatan umum tanpa diskriminasi, (2) tanggung jawab pemimpin dalam mengelola negara seperti wali mengurus anak yatim, (3) kewajiban bersama pemerintah dan masyarakat dalam amar ma'ruf nahi munkar, serta (4) negara wajib menjaga agama dan menegakkan syariah. Kaidah ini bersumber dari Al-Qur'an (QS. An-Nisa:58, Al-Baqarah:124, dll.) dan diterapkan melalui tiga aspek:  sistem  kelembagaan  (dusturiyah),  pengelolaan  keuangan (maaliyah), dan hubungan internasional (dauliyah). Implementasi modern memerlukan checks and balances, pengelolaan keuangan bertanggung jawab, dan diplomasi berprinsip agama

Downloads

Published

2025-06-13

How to Cite

Rindu Ulul Ilmi Sugianto, Rizki Mustika Trijayanti, Muhammad Fadin Ramadhan, & Muhammmad Zamroni. (2025). Fiqh Siyasah: Tugas Pemimpin Dalam Islam. Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII), 3(1), 161–176. https://doi.org/10.61930/jsii.v3i1.1093